Minggu, 23 Maret 2014

Fotografi


SEPUTAR FOTOGRAFI

Fotografi adalah Melukis dengan cahaya. Di sebut demikian karena kamera menangkap cahaya dan melakukan contrast antara gelap dan terang melalui pembakaran singkat kedalam medium penangkap cahaya di dalam ruang kedap cahaya.  Sehingga terbentuk bayangan yang memproporsikan visual dari kamera tersebut..   memang sulit untuk memikirkan hal ini didalam kamera kamera di era 2014 sekarang.. karena kamera kamera sekarang adalah hasil perkembangan dari kamera kamera yang lama, dan sudah jauh berkembang, sehingga tidak kita sadari bahwa hal utama di dalam kamera adalah menangkap cahaya. (Perhatian! Jangan membongkar isi kamera-kamera digital secara sembarangan karena sangat sensitif dan rentan rusak). Kita ambil ke masa kamera masih hitam putih untuk contoh mudahnya..
Kamera Terbagi dalam beberapa bagian yang memiliki mekanisme masing masing:
·          BODY :  Memiliki ruang kedap cahaya di dalamnya, View Finder, Tombol2 kontrol, film/digital sensor,  dan sebuah Shutter (beberapa memiliki Blitz)
·         LENSA : medium pembias cahaya, Iris yang mengatur  focus (Aperture DOF)
·         MEMORY : Medium penyimpan Hasil foto (Kecuali kamera polaroid dan sebangsanya)
·         LAYAR DIGITAL : hanya ada di kamera digital untuk melihat setting mekanisme yang kita inginkan.




Kamera memiliki 3 konsep utama :
-          Shutter
yang mengontrol Durasi buka tutup diafragma yang memberikan hasil
“Motion  Blur”
-          Aperture
Yang mengontrol quantitas dari cahaya yang masuk, memberikan efek “Depth Of Field” atau Bokeh & Focus
-          ISO
Yang mengontrol sensitivitas pada digital sensor melalui penangkapan cahaya , memberikan hasil gambar menjadi Noisy atau Sharpen
Hal hal ini yang akan menentukan Kualitas gambar yang anda ambil.

Shutter mengontrol durasi  buka tutup diafragma sesuai dengan set waktu yang sudah di tetapkan, sebagai contoh..  jika waktu di set 1/80 sec maka shutter akan membuka tutup dalam waktu yang sangat cepat (1/80 detik)..  tapi saat shutter di set untuk 2 sec maka shutter membuka tutup dalam waktu 2 detik.. 
Apa efek yang di hasil kan?  Efek yang dihasilkan adalah “Motion Blur”  sebagai contoh,  sebuah motor bergerak 40 km/h dan Shutter camera di set dalam waktu yang cepat dalam 400” maka hasil gambar yang muncul akan Minim Motion Blur karena shutter memasukan cahaya kedalam ruang gelap sangat cepat, sehingga gambar yang di hasilkan menjadi seakan akan berhenti, motor dan background seperti tidak memiliki perbedaan kecepatan.
Tapi apabila kita mengganti set Shutter speed menjadi 30” maka hasil gambarnya memiliki motion blur, memberikan perbedaan kecepatan antara motor dengan background..  hal ini disebabkan karena shutter yang membuka tutup relatif lama, sehingga membiarkan hasil cahaya yang membayang karena objek yang di foto bergerak lebih cepat dari gerakan shutter nya.

Aperture berada di Lensa, ia yang mengatur quantitas cahaya yang masuk. Apertur mengatur quantitas melalui Iris yang yang terbuka semakin besar dan semakin kecil..  sebagai contoh Aperture di set semakin besar sekitar F20 maka Iris akan terbuka sangat kecil sehingga quantitas cahaya yang diambil semakin sedikit. 
Dan sebaliknya apabila di set semakin kecil sekitar F2.2 maka Iirs akan terbuka lebar membuat quantitas cahaya yang masuk sangat banyak..
Agar lebih Mudah.. kita dapat menyamakan Iris ini dengan Mata Kita..  apabila mata kita melihat benda yang berjarak dekat..  mata kita akan membuka lebar..  contoh taruh jari di depan mata..  mata akan sangat jelas melihat jari itu dan pupil kita membiarkan cahaya masuk lebih banyak sehingga dengan jelas kita dapat melihat sidik jari kita.. tapi sebagai gantinya background menjadi blur/ buram karena mata kita terfokus kepada jari..
Dan apabila kita melihat Benda yang jauh seperti mengamati pegunungan dari kejauhan atau awan dilangit terbuka.. mata kita akan menyipit karena mengurangi quantitas cahaya dari luar dan memfokuskan segala benda yang ada di sekitarnya..
Nah, Blur & Focus itu yang di sebut Depth Of Field..
Jadi dalam memfoto panorama yang luas, Aperture yang digunakan harus besar agar mendapatkan Fokus di semua aspek gambar, and disaat memfoto Objek yang dekat (close up / medium close up) Aperture yang di gunakan harus kecil agar lensa mendapatkan fokus pada objek utama dan DOF (depth of field) pada objek yang lainnya.

ISO  adalah bagian yang mengatur sensitivitas pada digital sensor melalui penangkapan cahaya..  Iso adalah yang mengatur seberapa Sharp(tajam) Atau noisynya gambar yang di ambil. Sebagai contoh sensor digital mengambil cahaya di waktu siang, maka sensor digital tidak harus menjadi terlalu sensitif pada cahaya matahari sehingga memberikan ketajaman gambar yang baik saat melakukan zooming gambar.. karena ISO dalam set rendah, biasanya sekitar 400..  sementara di saat malam kamera akan kekurangan cahaya pada area area yang gelap, sehingga ISO akan menjadi Tinggi/ bisa di atur menjadi tinggi agar digital sensor lebih sensitif pada cahaya untuk mendapatkan terang pada gambar yang diambil ,namun hal ini menyebabkan gambar menjadi Noisy atau pecah (nggak Highquality) sehingga gambar yang di hasilkan menjadi tidak detail.

Jadi Ketiga konsep ini semuanya tidak dapat di pisahkan dari kamera, dan mereka semua  mengontrol cahaya..  Shutter mengontrol Durasi cahaya yang masuk, Aperture mengontrol kuantitas cahaya yang masuk, dan ISO mengatur sensitivitas cahaya yang masuk.

Berikutnya ada FORMAT kamera / Hasil Output camera..
Sebelum Masuk di era digital, kamera kamera menggunakan Film.  Ada yang berukuran Medium Format ( 6x6cm / 6x9cm) ,Large Format (102×127 mm) , Ultra Large Format (ULF 11×14, 16×20, or 20×24 inches)
Dan sekarang semua format kamera menjadi digital dan diantaranya .MrSID, .JPEG, dan .TIFF


Berikut adalah Macam- macam lensa:
-          Standard lens
-          Tele Lens
-          Macro Lens
-          Fish-eye Lens
-          Stereoscopy lens (3D)
-          Soft Focus lens
-          Infrared Lens
-          Ultraviolet Lens
-          Swivel Lens
-          Perspective control lens





Extra Info:
Parallax Error. Parallax error adalah efek pada fotografi di mana gambar yang kita lihat di dalam View finder tidak sama dengan gambar yang dihasilkan oleh lensa. Hal ini di sebabkan karena vewfinder dan lensa berada pada derajat yang berbeda sehingga penglihatan kita tidak sesuai dengan lensa kamera.




2014 Timothy Adry Emmanuel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar