SEPUTAR
FOTOGRAFI
Fotografi adalah Melukis dengan cahaya. Di sebut demikian
karena kamera menangkap cahaya dan melakukan contrast antara gelap dan terang
melalui pembakaran singkat kedalam medium penangkap cahaya di dalam ruang kedap
cahaya. Sehingga terbentuk bayangan yang
memproporsikan visual dari kamera tersebut..
memang sulit untuk memikirkan hal ini didalam kamera kamera di era 2014
sekarang.. karena kamera kamera sekarang adalah hasil perkembangan dari kamera
kamera yang lama, dan sudah jauh berkembang, sehingga tidak kita sadari bahwa
hal utama di dalam kamera adalah menangkap cahaya. (Perhatian! Jangan membongkar isi kamera-kamera digital secara
sembarangan karena sangat sensitif dan rentan rusak). Kita ambil ke masa
kamera masih hitam putih untuk contoh mudahnya..
Kamera Terbagi dalam beberapa bagian yang memiliki mekanisme
masing masing:
·
BODY
: Memiliki ruang kedap cahaya di dalamnya,
View Finder, Tombol2 kontrol, film/digital sensor, dan sebuah Shutter (beberapa memiliki Blitz)
·
LENSA : medium pembias cahaya, Iris
yang mengatur focus (Aperture DOF)
·
MEMORY : Medium penyimpan Hasil foto
(Kecuali kamera polaroid dan sebangsanya)
·
LAYAR DIGITAL : hanya ada di kamera
digital untuk melihat setting mekanisme yang kita inginkan.
Kamera memiliki 3 konsep utama :
-
Shutter
yang mengontrol Durasi buka tutup diafragma yang memberikan hasil
“Motion Blur”
-
Aperture
Yang mengontrol quantitas dari cahaya yang masuk, memberikan efek “Depth
Of Field” atau Bokeh & Focus
-
ISO
Yang
mengontrol sensitivitas pada digital sensor melalui penangkapan cahaya ,
memberikan hasil gambar menjadi Noisy atau Sharpen
Hal hal ini yang akan menentukan Kualitas gambar yang anda
ambil.
Shutter mengontrol durasi
buka tutup diafragma sesuai dengan set waktu yang sudah di tetapkan,
sebagai contoh.. jika waktu di set 1/80 sec
maka shutter akan membuka tutup dalam waktu yang sangat cepat (1/80 detik).. tapi saat shutter di set untuk 2 sec maka
shutter membuka tutup dalam waktu 2 detik..
Apa efek yang di hasil kan?
Efek yang dihasilkan adalah “Motion Blur” sebagai contoh, sebuah motor bergerak 40 km/h dan Shutter
camera di set dalam waktu yang cepat dalam 400” maka hasil gambar yang muncul
akan Minim Motion Blur karena shutter memasukan cahaya kedalam ruang gelap
sangat cepat, sehingga gambar yang di hasilkan menjadi seakan akan berhenti,
motor dan background seperti tidak memiliki perbedaan kecepatan.
Tapi apabila kita mengganti set Shutter speed menjadi 30” maka
hasil gambarnya memiliki motion blur, memberikan perbedaan kecepatan antara
motor dengan background.. hal ini
disebabkan karena shutter yang membuka tutup relatif lama, sehingga membiarkan
hasil cahaya yang membayang karena objek yang di foto bergerak lebih cepat dari
gerakan shutter nya.
Aperture berada di Lensa, ia yang mengatur quantitas cahaya
yang masuk. Apertur mengatur quantitas melalui Iris yang yang terbuka semakin
besar dan semakin kecil.. sebagai contoh
Aperture di set semakin besar sekitar F20 maka Iris akan terbuka sangat kecil
sehingga quantitas cahaya yang diambil semakin sedikit.
Dan sebaliknya apabila di set semakin kecil sekitar F2.2
maka Iirs akan terbuka lebar membuat quantitas cahaya yang masuk sangat
banyak..
Agar lebih Mudah.. kita dapat menyamakan Iris ini dengan
Mata Kita.. apabila mata kita melihat
benda yang berjarak dekat.. mata kita
akan membuka lebar.. contoh taruh jari
di depan mata.. mata akan sangat jelas
melihat jari itu dan pupil kita membiarkan cahaya masuk lebih banyak sehingga
dengan jelas kita dapat melihat sidik jari kita.. tapi sebagai gantinya
background menjadi blur/ buram karena mata kita terfokus kepada jari..
Dan apabila kita melihat Benda yang jauh seperti mengamati
pegunungan dari kejauhan atau awan dilangit terbuka.. mata kita akan menyipit
karena mengurangi quantitas cahaya dari luar dan memfokuskan segala benda yang
ada di sekitarnya..
Nah, Blur & Focus itu yang di sebut Depth Of Field..
Jadi dalam memfoto panorama yang luas, Aperture yang
digunakan harus besar agar mendapatkan Fokus di semua aspek gambar, and disaat
memfoto Objek yang dekat (close up / medium close up) Aperture yang di gunakan
harus kecil agar lensa mendapatkan fokus pada objek utama dan DOF (depth of
field) pada objek yang lainnya.
ISO adalah bagian yang
mengatur sensitivitas pada digital sensor melalui penangkapan cahaya.. Iso adalah yang mengatur seberapa
Sharp(tajam) Atau noisynya gambar yang di ambil. Sebagai contoh sensor digital
mengambil cahaya di waktu siang, maka sensor digital tidak harus menjadi
terlalu sensitif pada cahaya matahari sehingga memberikan ketajaman gambar yang
baik saat melakukan zooming gambar.. karena ISO dalam set rendah, biasanya
sekitar 400.. sementara di saat malam kamera
akan kekurangan cahaya pada area area yang gelap, sehingga ISO akan menjadi
Tinggi/ bisa di atur menjadi tinggi agar digital sensor lebih sensitif pada
cahaya untuk mendapatkan terang pada gambar yang diambil ,namun hal ini menyebabkan
gambar menjadi Noisy atau pecah (nggak Highquality) sehingga gambar yang di
hasilkan menjadi tidak detail.
Jadi Ketiga konsep ini semuanya tidak dapat di pisahkan dari
kamera, dan mereka semua mengontrol
cahaya.. Shutter mengontrol Durasi
cahaya yang masuk, Aperture mengontrol kuantitas cahaya yang masuk, dan ISO
mengatur sensitivitas cahaya yang masuk.
Berikutnya ada FORMAT kamera / Hasil Output camera..
Sebelum Masuk di era digital, kamera kamera menggunakan
Film. Ada yang berukuran Medium Format (
6x6cm / 6x9cm) ,Large Format (102×127 mm) , Ultra Large Format (ULF 11×14,
16×20, or 20×24 inches)
Dan sekarang semua format kamera menjadi digital dan
diantaranya .MrSID, .JPEG, dan .TIFF
Berikut adalah Macam- macam lensa:
-
Standard lens
-
Tele Lens
-
Macro Lens
-
Fish-eye Lens
-
Stereoscopy lens (3D)
-
Soft Focus lens
-
Infrared Lens
-
Ultraviolet Lens
-
Swivel Lens
-
Perspective control lens
Extra Info:
Parallax Error. Parallax error adalah efek pada fotografi di
mana gambar yang kita lihat di dalam View finder tidak sama dengan gambar yang
dihasilkan oleh lensa. Hal ini di sebabkan karena vewfinder dan lensa berada
pada derajat yang berbeda sehingga penglihatan kita tidak sesuai dengan lensa kamera.
2014 Timothy Adry
Emmanuel